Sunday, September 15, 2013

Bonjour à tous. Comment vos nouvelles aujourd'hui? Sachons en cette matinée ensoleillée.
Félicitations accroître les connaissances

Sistem Koordinasi Pada Manusia

A. Organ Penyusun Sistem Saraf 

  Sistem saraf mempunyai beberapa fungsi, antara lain adalah sebagai pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja dengan serasi; sebagai alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh; dan sebagai pusat kesadaran, kemauan, serta pikiran.
  Komponen Sistem Saraf, diantaranya :
• Reseptor               :  Alat penerima rangsang ( Impuls ), contohnya adalah Alat indra
• Penghantar Impuls :  contohnya adalah Saraf
• Efektor                 :  Alat yang menanggapi rangsangan, cotohnya adalah otot dan kelenjar

  Sel Saraf terdiri dari beberapa struktur, diantaranya :
Struktur Sel Saraf
• Badan Sel : Badan sel saraf berwarna kelabu yang didalamnya terdapat sitoplasma dan nukleus atau inti sel 
• Dendrit     : Dendrit atau Dendron merupakan tonjolan atau juluran sitoplasma yang pendek, berjumlah lebih dari satu dengan ujung yang bercabang-cabang. Berfungsi untuk meneruskan rangsang ( impuls ) dari saraf menuju badan sel saraf
• Neurit       : Neurit / Akson yang disebut juga sebagai serabut saraf merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang, berjumlah satu, dan berfungsi meneruskan impuls dari badan sel yang satu menuju ke dendrit saraf yang lain
• Neurit dibungkus oleh selaput/selubung mielin yang berfungsi sebagai pelindung atau isolator. Pada neuron motorik, selubung mielinnya terdiri atas beberapa lapisan.
• Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang membentuk jaringan untuk menyediakan makanan bagi neurit dan membantu regenerasi neurit.
• Akson atau Neurit dihubungkan oleh Nodus Ranvier yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian rangsang.

 Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
• Neuron Sensorik : neuron sensorik atau sel saraf indra berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari resesptor ke pusat saraf ( Otak dan Sum-Sum Tulang Belakang ). Dendrit neuron ini berhubungan langsung dengan reseptor, sedangkan neuritnya berhubungan dengan neuron lain.
• Neuron Motorik  : berfungsi membawa impuls dari pusat saraf ke efektor ( Otot dan Kelenjar ). Dendrit neuron ini berhubungan dengan neurit neuron lainnya, sedangkan neuritnya berhubungan dengan efektor.
• Neuron Konektor: neuron konektor atau sel saraf penghubung berfungsi meneruskan impuls dari neuron sensorik menuju neuron motorik. Neuron konektor banyak terdapat di otak dan sum-sum tulang belakang. Neuron konektor yang terdapat di kedua tempat tersebut dinamakan Neuron Adjustor.

 Berdasarkan strukturnya, neuron dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
• Neuron Unipolar   : mepunyai satu neurit dan dan satu dendrit yang keduanya membentuk suatu                                                  percabangan sel.
• Neuron Bipolar     : mempunyai satu neurit dan dua dendrit.
 Neuron Multipolar : mempunyai sebuah neurit dan beberapa dendrit.
  Impul dapat diteruskan dari neurit neuron yang satu ke dendrit neuron berikutnya karena ujung neuron dan dendrit tidak diselubungi selaput pelindung. Pertemuan antara neurit neuron yang satu dengan neuron yang lainnya disebut sinapsis. Disetiap setiap sinapsis terdapat suatu ruang/celah yah disebut celah sinapsis. Di ujung neurit terdapat kantung yang disebut bulbus akson yang berisi zat kimia yang disebut  neurotransmiter. Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan  kolinesterase.

B. Penggolongan Sistem Saraf

Sitem Saraf Pusat
  Sistem Saraf Pusat terdiri atas Otak dan Sum-sum tulang belakang. Otak dan sum-sum tulang belakang dilindungi oleh selaput yang disebut meninges. Mininges terdiri atas beberapa macam, yaitu duramater, arachnoid, dan piamater. Duramater merupakan lapisan paling luar yang melekat pada tulang. Arachnoid merupakan lapisan tengah. Sedangkan Piamater merupakan lapisan terdalam dan merupakan lapisan yang paling tipis yang melekat pada otak dan sum-sum tulang belakang.
  Diantara piamater dan arachnoid terdapat ruang yang disebut ruang subaraknoid, yang berisi cairan yang dinamakan  cairan cerebrospinal. Cairan tersebut berfungsi sebagai pelindung karena bersifat meredam benturan yang terjadi.
     - Otak
  Merupakan pusat koordinasi utama yang terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala. Otak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
• Otak Besar : Otak besar atau yang sering disebut Cerebrum merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari dan juga sebagai pusat untuk berfikir, bergerak, menyentuh, melihat, mendengar,membau, mengecap, serta berbicara. Otak besar terdiri dari dua lapis, yaitu Koteks (Lapisan Luar) dan Medula (Lapisan Dalam). Lapisan luar berwarna kelabu, tipis, dan banyak terdapat badan sel saraf dan neuron adjustor. Sedangkan lapisan dalam berwarna putih, tebal, dan mengandung serabut saraf atau neurit.
• Otak Kecil  : Otak kecil yang juga disebut dengan Cerebelum terletak dibawah otak besar. Otak kecil memiliki fungsi yaitu untuk mengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinator kerja otot ketika bergerak.
• Sum-Sum Lanjutan : Sum-sum lanjutan atau yang disebut juga Medula Oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, menyempitkan pembuluh darah, dan melakukan gerak menelan, batuk, bersin, bersedawa, serta muntah. Bagian sum-sum lanjutan yang menghubungkan otak dengan sum-sum tulang belakang disebut pons yang berfungsi sebagai pengatur pernapasan.
      - Sum-Sum Tulang Belakang ( Medula Spinalis )
  Sum-sum tulang belakang merupakan sambungan dari sum-sum lanjutan sampai tulang belakang pinggang kedua. Jika sum-sum tulang belakang dipotong secara melintang, akan tampak pola seperti huruf H. Bagian seperti huruf H mempunyai dua sayap, yaitu sayap ventral (mengarah ke perut) dan sayap dorsal (mengarah ke punggung). Sayap ventral mengandung badan neuron motorik yang neuritnya mengarah  ke efektor, sedangkan sayap dorsal mengandung badan neuron sensorik. Sum-sum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan sebagai penghubung sistem saraf tepi ke otak.

Sistem Saraf Tepi / Perifer
  Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh. Berdasarkan arah impuls, saraf tepi dibedakan menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen yang berfungsi membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat dan sistem saraf eferen yang berfungsi impuls dari sara pusat menuju ke ekeftor. Sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
• Sistem Saraf Somatik
  Sistem saraf somatik terdiri dari 12 pasang saraf otak ( saraf krainal ) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( saraf spinal ). Saraf krainal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu yang bersifat sensorik saja (saraf I, II, dan VIII), bersifat motorik saja (saraf III, IV, VI, XI, dan XII), serta bersifat sensorik dan motorik (saraf  V, VII, IX, dan X). Saraf spinal merupakan campuran berbagai saraf karena saraf yang berasal dari akar dorsal bersifat sensorik, kemudian menjadi satu ikatan dengan saraf yang berasal dari akar ventral yang bersifat motorik.
• Sistem Saraf Otonom
  Saraf Otonom disebut juga sistem saraf tak sadar karena bekerja tanpa dipengaruhi oleh kesadaran. Sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua macam, yaitu Saraf simpatik dan Saraf Parasimpatik. Kedua macam saraf tersebut mempunyai efektor sama, tetapi bekerja secara antagonis atau berlawanan. Pada umumnya sistem saraf simpatik memacu organ kerja, kecuali pada organ pencernaan terjadi sebaliknya.

Sistem Saraf Otonom

3. Gerak Refleks dan Gerak Tak Refleks
Refleks berasal dari bahasa Latin reflexus  yang berarti melengkung balik. Gerak refleks adalah gerak cepat yang terjadi sebagai mekanisme respons untuk mengelak dari rangsang yang membahayakan. Sebagian besar respons yang diberikan tersebut berjalan diluar kehendak / kesadaran dan berjalan melalui jalur tertentu yang dinamakan lengkung refleks.
Proses Gerak Refleks dapat dilihat pada skema berikut :
 Rangsangan → Reseptor → Neuron Sensorik → Sum - sum Tulang Belakang → Neuron Motorik →  Efektor
Proses Gerak Tak Refleks dapat dilihat pada skema berikutnya :
 Rangsangan → Resseptor → Neuron Sensorik → Otak → Neuron Mootrik → Efektor
Contoh gerak refleks antara lain :
   • Jika seseorang anak tertusuk duri dibagian kaki, secara spontan dia akan menarik kakinya, sekaligus berteriak "Aduh"
   • Jika seorang anak SMP ditanya berapakan 5x5, secara spontan ia akan menjawab 25.
   • Jika seseorang memegang mangkuk panas, secara spontan ia akan melepaskan pegangan pada mangkuk tersebut.


Voilà tout. Nous vous remercions de votre attention et visite. Espérons que la connaissance peut être digéré facilement.
Salutations douces, Kazka☺

By Rizka Erlyani

Sistem Koordinasi Pada Manusia


Comments
Share
Related


No comments:

Post a Comment

About

Be yourself. Be different. Therefore, life is very short to continue replicate what has been made ​​by others. What have you made ​​will look better if you made ​​it yourself.

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates