Saturday, September 7, 2013

Kyō wa. Ogenkidesuka? Anata wa min'na futatabi o mite ureshī.
Futatabi watashi no saishin no tōkō de. Hōmon suru taikutsu sa reru koto wa arimasen. Daijōbu, sore o Chekkuauto.

KERAJAAN - KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA :

     Agama islam telah masuk ke Indonesia pada abada pertama hijriyah atau antara abada ke-7 dan ke-8 M. Daerah pertama kali yang disinggahi para mubalig dan saudagar islam yang berasal dari negeri perdagangan islam yaitu Mesir, Arab, Persia, dan Gujarat ialah pesisir Sumatra.
     Sekitar tahun 674 M, para saudagar ini dapat dijumpai dibeberapa pelabuhan pelabuhan di Sumatra, diantaranya di Barus yang terletak di pesisir barat pulau Sumatra, Lamuri di pesisir timur pulau Sumatra, dan pesisir lainnya seperti Perlak di Samudra Pasai.
     Seiring berjalannya waktu, pemeluk agama islam di Indonesia makin bertambah. Mereka mulai mendirikan kerajaan dan menerapkan sistem pemerintahan islam. Kerajaan-kerajaan islam di Indonesia dibagi ke beberapa daerah, yaitu :
  1. Kerajaan - Kerajaan Islam di Pulau Sumatra
  2. Kerajaan - Kerajaan Islam di Pulau Jawa
  3. Kerajaan - Kerajaan Islam di Pulau Kalimntan, Sulawesi, dan Maluku

1. Kerajaan - Kerajaan Islam di Pulau Sumatra :

• Kerajaan Samudra Pasai
   
 
Kerajaan Samudra Pasai
 Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke-11 M oleh Meurah Khair. Kerajaan ini terletak di pesisir timur laut Aceh. Dalam catatan sejarah, kerajaan ini merupakan kerajaan pertama yang didirikan di Indonesia. Dalam masa kekuasaannya, kerajaan ini terdiri dari dua dinasti, yaitu dinasti Meurah Khair dan dinasti Meurah Silu. Untuk info lebih lengkapnya, bacalah uraian berikut :




Dinasti Meurah Khair
     Sultan Meurah Khair yang bergelar Maharaja Mahmud Syah ( 1042-1078 M ) adalah pendiri sekaligus raja pertama di Kerajaan Samudra Pasai. Pengganti Maharaja Mansyursyah adalah Maharaja Giyaruddin Syah ( 1078-1133 M ). Raja berikutnya adalah Meurah Noe ( 1155-1210 M ) yang  bergelar Maharaja Nuruddin atau juga dikenal dengan  sebutan Tengku Samudra atau Sultan Nazimuddin al-Kamil yang berasal dari Mesir dan ditugaskan sebagai Laksamana untuk merebut pelabuhan di Gujarat. Raja ini tidak memiliki keturunan sehingga pada saat ia wafat, kerajaan Samudra Pasai dilanda kekacauan karena perebutan kekuasaan.
- Dinasti Meurah Silu
    Meurah Silu yang bergelar Sultan Malik as-Saleh ( 1285-1257 M ). Meurah Silu adalah keturunan raja Perlak ( Malaysia ) yang mendirikan dinasti kedua Samudra Pasai. Sistem pemerintahan dan angkatan perang laut serta darat sudah tersusun dengan rapi. Kerajaan mengalami kemakmuran terutama sesudah pelabuhan Pasai dibuka. Hubungan kerajaan Samudra Pasai dan kerajaan Perlak berlangsung harmonis. Meurah Silu memperkukuh hubungan ini dengan menikahi anak raja Perlak yang bernama Puteri Ganggang Sari. Meurah Silu berhasil memperkuat pengaruh kerajaan Samudra Pasai di pantai timur Aceh dan berkembang menjadi kerajaan perdagangan yang kuat di Selat Malaka.
    Raja - raja yang pernah memerintah kerajaan Samudra Pasai adalah, sebagai berikut :
         • Sultan Malik as-Saleh  ( 1285-1297 M )
         • Sultan Muhammad Malik Zahir  ( 1297-1326 M )
         • Sultan Mahmud Malik Zahir  ( 1326-1340 M )
         • Sultan Mansur Malik Zahir  ( 1345-1346 M  )
         • Sultan Ahmad Malik Zahir  ( 1346-1383 M  ) 
         • Sultan Zainal Abidin  ( 1348-1406 M )
    Untuk penjelasan lengkap dari raja-raja yang terkenal, diantaranya :
         • Sultan Malik as-Saleh  ( 1285-1297 M )
   Sebelum memeluk ajaran agama islam, Sultan Malik as-Saleh bernama Meurah Silu. Beliau diangkat menjadi raja islam dinasti kedua yang pertama di Kerajaan Samudra Pasai oleh Syekh Ismail ( seorang mubalig islam dari daulah mamalik yang berkedudukan di Mesir ). Setelah Meurah Silu memeluk islam dan dinobatkan menjadi raja, dia diberi gelar "Malikus Saleh". Nama ini merupakan gelar yang dipakai oleh pembangun kerajaan Mamalik yang pertama di Mesir, Al-Malikush Saleh Ayub.
   Dalam menjalankan pemerintahannya, Sultan Malik As-Saleh dibantu oleh Seri Kaya yang bergelar Ali Khairuddin dan Bawa Kaya yang bergelar Sidi Ali Hasanuddin. Dalam upaya pengembangan agama islam,ia dibantu seorang mubalig dari Mesir bernama Fakin Muhammad. Pada masa pemerintahannya, agama islam mengalami perkembangan yang cukup pesat.
   Sultan Malik As-Saleh wafat pada tahun 1297 M setelah mengemban tugas selama 12 tahun. Dari hasil perkawinannya dengan puteri raja Perlak, beliau dikarunia dua orang putera, yaitu Malik Zahir dan Malik Mansur.
         • Sultan Muhammad Malik Zahir ( 1297-1326 M )

 Pengganti Sultan Malik As-Saleh adalah puteranya yang bernama Malik Zahir (nama aslinya Muhammad). Gelar Az-Zahir dinobatkan pada gelar yang dipakai Sultan Malik kedua yang berkedudukan di Mesir, yaitu Al-Malik Zahir Baibaras  ( 1260-1277 H ) dan gelar Al-Mansur diberikan adiknya yang dinobatkan pada gelar Sultan Mamalik yang ketiga, yaitu Al-Malik Mansur Qoluwun. 
  
 Malik Zahir wafat pada tahun 1326 M setelah memangku jabatan sebagai raja selama 29 tahun. Dan sebagai penggantinya, ditunjuk puteranya yang bergelar Malik Zahir II
     
   
  • Malik Zahir II ( 1348-1406 M )
   Nama aslinya adalah Ahmad Bahaim Syah. Beliau adalah seorang raja yang terkenal alim, teguh memegang ajaran agama islam, giat berdakwah, ceramah, dan hormat kepada para pendatang yang singgah di Pasai., apalagi jika yang datang itu seorang ulama. Beliau dikenal bermahzab Syafi'i.
   Dalam menjalankan pemerintahannya beliau dibantu oleh seorang ulama yang berasal dari Syiraz ( Iran ) yang diangkat menjadi khodi. Pada masanya, kerajaan islam Samudra Pasai memiliki armada kapal dagang yang cukup tangguh.
   Pada tahun 1348 M, Beliau wafat setelah memerintah selama 22 tahun dan digantikan oleh putranya yang bernama Zainal Abidin.
         • Zainal Abidin ( 1348-1406 M )
   Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin, kekuasaan kerajaan meliputi daerah Kedah di Semenanjung Malaya ( buktinya terdapat pada sebuah batu nisan di Menyetujuh Pasai, Kedah ). Sultan Zainal Abidin sangat aktif menyebarkan pengaruh islam ke pulau Jawa dan Sulawesi dengan mengirim ahli-ahli dakwah seperti Maulana Malik Ibrahin dan Maulana Ishak.

 - Kehidupan Kerajaan Samudra Pasai
    Kehidupan kerajaan Samudra Pasai didasarkan pada perdagangan nasional dan internasional. Letak kerajaan yang sangat strategis di Selat Malaka menyebabkan pelabuhan Samudra Pasai ramai dikunjungi pedagang bahkan dapat menyaingi kebesaran kerajaan Sriwijaya yang pada saat itu tengah mengalami kemunduran.
    Kerajaan Pasai juga mempunyai andil yang besar dalam upaya penyebaran dan pengembangan agama islam., terutama pada masa pemerintahan Sultan Malik As-Saleh dan Malik Zahir II. Dari kerajaan Pasai-lah pada saat tahun 1440 M agama islam masuk dan berkembang di Pariaman, Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci, dan beberapa daerah lain di Sumatra bagian Selatan.
    Pada masa kerajaan ini berdiri, munculah beberapa tokoh yang sangat berjasa dalam penyebarluasan agama islam di Pulau Sumatra, beberapa diantaranya adalah Syah Baharuddin yang melakukan penyebaran di daerah Sumatra Barat, Raden Rahmat atau yang sering dikenal dengan sebutan Sunan Ampel, dan seorang raja yang berasal dari Lampung, Sumatra bagian Selatan bernama Kumala Bumi yang menyebarluaskan ajaran agama islam ke daerahnya, Sumatra Selatan.
    Peninggalan pada masa kerajaan ini tidak banyak diketahui, karena kurangnya peninggalan budaya dan tidak banyak ditemukannya dasar-dasar tertulis. Namun, ada beberapa makam raja yang bertuliskan arab di batu nisannya dan berita berita yang berisi sumber lain, seperti Ibnu Battutah. Akan tetapi, pada masa itu diduga telah ada lembaga-lembaga islam yang digunakan sebagai tempat musyawarah atau penyiaran dan pengajaran agama islam seperti masjid, mushala, dan buku-buku yang berisi syair-syair tentang ajaran islam atau hikayat raja-raja dan pahlawan yang mengembangkan ajaran agama islam.

Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai

Tsudzuku...
 Kono topikkude wa, mi kaiketsu no tame, watashi wa,-ji no kiji de o ai shimashou ​​. Watashi o ominogashinaku, watashi wa, dekiru dake hayaku modotte kimasu. Hōmon, makotoni arigatōgozaimashita ✿
Konbanwa :)

By Rizka Erlyani

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia : Pulau Sumatra (1)


Comments
Share
Related


1 comment:

  1. tusetten - TUSET GOLD POKER
    Tuset Gold Poker. 2020 ford ecosport titanium TUSET GOLD babyliss pro nano titanium POKER · Poker TUSET GOLD POKER · TUSET GOLD 2018 ford fusion energi titanium POKER · TUSET GOLD POKER · TUSET GOLD POKER · titanium hair TUSET GOLD POKER · TUSET GOLD POKER · TUSET used ford escape titanium GOLD POKER.

    ReplyDelete

About

Be yourself. Be different. Therefore, life is very short to continue replicate what has been made ​​by others. What have you made ​​will look better if you made ​​it yourself.

Popular Posts

Designed By Seo Blogger Templates